Warta Pendidikan Jogja – Vinsensia Ervina Talluma, seorang guru honorer di Kabupaten Sikka, NTT, harus berjalan sejauh enam kilometer setiap hari untuk mengajar murid-muridnya di SDK 064 Watubala. Perjalanan selama tiga jam itu membawanya melintasi hutan dan sungai demi memberikan pendidikan bagi delapan siswa di kelas jarak jauh yang berlokasi di sebuah bangunan sederhana bekas taman baca, hasil inisiatif mahasiswa KKN.
Karena lokasinya yang terpencil, kelas harus diliburkan saat hujan deras karena sungai meluap dan jalanan menjadi licin serta berbahaya. Meski hanya menerima gaji Rp300.000 per bulan—Rp150.000 dari Komite Sekolah dan sisanya dari dana BOS—Vinsensia tetap bersemangat mengajar. Baginya, keterbatasan ekonomi bukan alasan untuk berhenti mengabdi.
Vinsensia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kondisi sekolah, termasuk perbaikan gedung, akses jalan, serta penyediaan fasilitas belajar yang lebih memadai bagi siswa. “Gaji memang tidak cukup, tapi saya tetap mengajar untuk anak-anak,” ujarnya penuh keteguhan.
Penulis: Aizan Syalim
Sumber Gambar: https://ichef.bbci.co.uk/ace/ws/800/cpsprodpb/d21f/live/e7acd5e0-fc03-11ef-a64c-bf57015c4ff4.jpg.webp
Sumber Berita: https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpwd1key58no