Warta Pendidikan Jogja – Musim kemarau di Yogyakarta diperkirakan akan mulai berlangsung pada bulan April 2025, menurut prediksi terbaru dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Lembaga tersebut mencatat bahwa hujan secara bertahap mulai menghilang dari wilayah DIY sejak akhir Maret. Fenomena ini menandai pergeseran dari musim hujan ke musim kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah di DIY akan mengalami awal kemarau pada dasarian pertama April. Wilayah seperti Sleman, Kulon Progo, dan sebagian Bantul menjadi kawasan yang lebih awal mengalami transisi ini. Meski masih ada potensi hujan ringan, intensitas dan frekuensinya menurun signifikan.
Menurut BMKG, pola angin telah bergeser, menunjukkan adanya massa udara kering dari timur yang masuk ke wilayah selatan Indonesia. Ini menjadi indikator kuat bahwa musim kemarau mulai mendominasi. Reni mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi perubahan ini, terutama dalam hal pengelolaan air dan kebakaran lahan.
Masyarakat diimbau agar mulai berhemat air sejak sekarang. Selain itu, petani juga diminta menyesuaikan pola tanam agar tetap produktif di tengah penurunan curah hujan. BMKG juga memperingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi saat musim kemarau mencapai puncaknya.
Transisi cuaca ini akan berlangsung hingga pertengahan April, sebelum benar-benar memasuki musim kemarau penuh pada dasarian kedua. BMKG akan terus memantau perubahan cuaca dan memberikan pembaruan kepada masyarakat secara berkala.
Ditulis oleh Aizan
Sumber gambar: https://img.freepik.com/free-photo/women-standing-dry-soil-fishing-gear-global-warming-water-crisis_1150-16303.jpg?uid=R177498278&ga=GA1.1.619584759.1732006731&semt=ais_hybrid&w=740 Artikel ini diadaptasi dari Radar Jogja, diakses pada 6 April 2025 – https://radarjogja.jawapos.com/jogja/655848686/hujan-mulai-menghilang-dari-wilayah-yogyakarta-bmkg-prediksi-april-mulai-masuk-musim-kemarau?page=2