Kurikulum Deep Learning: Materi Lebih Ringan, Pembelajaran Lebih Bermakna

Kurikulum Deep Learning

Warta Pendidikan Jogja – Pendidikan Indonesia akan memasuki era baru dengan diterapkannya Kurikulum Deep Learning. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mukti, menegaskan bahwa kurikulum ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa secara lebih mendalam dan kontekstual.

Meskipun materi yang diajarkan lebih ringan dibandingkan kurikulum sebelumnya, fokus utama dari Kurikulum Deep Learning adalah pengembangan keterampilan berpikir kritis. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan kurikulum saat ini, di mana beban materi yang terlalu berat mengurangi kesempatan siswa untuk benar-benar memahami pelajaran secara luas.

Pendekatan Mindful, Meaningful, dan Joyful

Kurikulum baru ini berpegang pada tiga prinsip utama: Mindful (kesadaran), Meaningful (bermakna), dan Joyful (menyenangkan).

  • Mindful Learning: Guru diharapkan memahami keberagaman karakter dan gaya belajar siswa. Dengan kesadaran ini, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan mendalam.
  • Meaningful Learning: Materi yang diajarkan harus memiliki keterkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Konteks yang jelas akan meningkatkan motivasi belajar dan memastikan bahwa ilmu yang diperoleh lebih dari sekadar hafalan.
  • Joyful Learning: Proses belajar harus menjadi pengalaman yang menyenangkan. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyampaikan materi sehingga siswa dapat lebih aktif dan antusias dalam belajar.

Fleksibilitas bagi Guru, Interaksi bagi Siswa

Salah satu keunggulan dari Kurikulum Deep Learning adalah ruang improvisasi yang lebih luas bagi guru. Kurikulum ini memungkinkan metode pengajaran yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan siswa, tidak lagi kaku dan seragam.

Siswa juga akan lebih banyak berinteraksi, berdiskusi, dan menerapkan langsung apa yang mereka pelajari. Dengan model pembelajaran berbasis pengalaman ini, siswa tidak hanya menghafal teori tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang sangat dibutuhkan di era modern.

Mengapa Belajar Itu Penting?

Dalam Kurikulum Deep Learning, setiap pembelajaran selalu diawali dengan pertanyaan mendasar: Mengapa kita mempelajari ini? Apa manfaatnya dalam kehidupan kita? Dengan pendekatan ini, setiap materi yang diajarkan memiliki makna yang jelas bagi siswa, memastikan bahwa pembelajaran tidak sekadar menjadi rutinitas, tetapi sebuah pengalaman yang bermanfaat dan bermakna.

Abdul Mukti sendiri terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat mempelajari konsep Deep Learning di Australia pada tahun 1995. Kini, konsep tersebut akan diimplementasikan dalam sistem pendidikan Indonesia untuk menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Penulis: Aizan Syalim

Sumber Gambar: https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/82/2024/09/03/Fan-pelajar-SMA-Kota-2331006837.jpg

Sumber Berita: https://radarmojokerto.jawapos.com/berita-terbaru/825290852/materi-lebih-ringan-inilah-konsep-kurikulum-deep-learning-yang-akan-diterapkan-di-dunia-pendidikan-indonesia?page=2