Ditjen Dikti Gandeng Google Gelar Pelatihan AI untuk Pimpinan Kampus

Pelatihan AI untuk Pimpinan Kampus

Warta Pendidikan Jogja – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek menilai bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) di perguruan tinggi memiliki keuntungan sekaligus tantangan. Oleh karena itu, Ditjen Dikti menyusun buku panduan AI serta bekerja sama dengan Google dan mitra lainnya untuk memberikan pelatihan AI kepada para pimpinan kampus.

Menurut Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Prof. Suning Kusumawardani, AI memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, teknologi ini mempermudah mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan dari berbagai sumber. Namun, di sisi lain, AI juga berpotensi menyebarkan informasi palsu jika tidak digunakan dengan bijak.

“Ancaman terbesar dari AI adalah penyebaran informasi palsu. Karena itu, kami menekankan penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab demi keberlanjutan manusia,” ujar Suning dalam seminar literasi digital di Kota Yogyakarta, Senin (29/7/2024).

Menyusun Panduan AI untuk Perguruan Tinggi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Ditjen Dikti telah menyusun panduan penggunaan AI dalam pembelajaran. Dokumen ini rencananya akan diluncurkan pada Agustus 2024.

“Kami berharap panduan ini dapat menjadi dasar dalam penyusunan modul bimbingan teknis (bimtek) yang akan disosialisasikan secara masif,” jelas Suning.

Selain itu, Ditjen Dikti juga akan mengadakan bootcamp AI bagi para pimpinan perguruan tinggi dan pengelola IT. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Google dan beberapa pemangku kepentingan lainnya.

AI dalam Dunia Pendidikan

Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Terbuka (UT), Prof. Ainun Na’im, menambahkan bahwa penggunaan AI sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Contohnya, layanan seperti Google Maps dan pembayaran online adalah bentuk pemanfaatan AI yang telah diterapkan secara luas.

“Di perguruan tinggi, AI dapat mempercepat proses pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus membantu dosen dalam mengajar,” ungkap Ainun.

Namun, belum semua dosen memahami cara memanfaatkan AI dengan baik. Oleh karena itu, upaya literasi AI yang dilakukan oleh Kemendikbudristek sangatlah penting.“Saat ini, mahasiswa bisa belajar dari berbagai sumber yang tidak terbatas. Dosen perlu beradaptasi agar proses pembelajaran tetap efektif,” tutupnya.

Penulis: Aizan
Sumber Gambar: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2024/07/29/direktur-pembelajaran-dan-kemahasiswaan-direktorat-jenderal-pendidikan-tinggi-ditjen-dikti-prof-suning-kusumawardani-di-kota-j_43.jpeg?w=700&q=90
Sumber Berita: https://www.detik.com/jogja/kota-pelajar/d-7462415/ditjen-dikti-gandeng-google-bikin-pelatihan-ai-buat-pimpinan-kampus